Gallery

Rumah Adat Bali

This gallery contains 2 photos.

  Bali salah satu pulau terindah di dunia yang terletak pada wilayah kesatuan NKRI ini, merupakan wilayah favorit wisatawan manca negara. Masyarakat Bali sangat kuat adat istiadatnya mereka sangat menjunjung tinggi dan menjaga tradisi mereka sampai sekarang. Mayoritas penduduk pulau … Continue reading

Gallery

Upacara Grebeg Suro Ponorogo

This gallery contains 3 photos.

Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap … Continue reading

By Sambal Pecel Posted in Upacara

Lagu Yamko Rambe (From Papua)

Lirik Lagu Yamko Rambe
Hee yamko rambe yamko
aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko
aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Terjemahan lagu :
Ternyata meskipun sering dinyanyikan dengan suasana gembira, lagu Yamko rambe ini memiliki arti yang sedih , demikian terjemahanya
Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Buah Bolok (From Kutai – Kaltim)

Lirik Lagu “Buah Bolok”

Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Busu embok etam kumpulkan
Rumah-rumah jabok etam lestarikan

Buah salak muda diperam
Dimakan kelat dibuang sayang
Spupu dengsanak etam kumpulkan
Untuk menyambut wisatawan

Buah terong digangan nyaman
Jukut blanak tolong panggangkan
Musium Tenggarong Mulawarman
yok dengsanak etam kenangahkan

Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Keroan kanak sekampongan
Etam begantar bejepenan

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Manuk Dadali (From Jawa Barat)

Lirik lagu MANUK DADALI 

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung partentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna

Reff:
Manuk dadali, manuk panggagahna
Perlambang sakti, Indonesia Jaya
Manuk dadali pankakoncaran
Resep ngahiji, rukun sakabehna

Hirup sauyuna tara pahiri-hiri
SIlih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gandung siloka sinatria
Keur sakumna bangsa di nagara Indonesia…

Ma’na Lagu :

Lagu Berbahasa sunda ini merupakan lagu yang mengandung nilai-nilai keindonesiaan, yakni dengan nama manuk Dadali yang berarti Burung Garuda, berikut pengertian syairnya

BURUNG GARUDA

Terbang sangat tinggi jauh ke angkasa
Mengepakkan sayap tanpa keraguan
Kukunya yang panjang dan paruhnya yang melengkung
Terbang di atas awan dengan sangat cepat

Siapa yang berani mengejar ke tempatnya
Berani dan lugas tiada bandingannya
Disegani oleh sesama
Tiada rasa takut, keberaniannya tinggi

Reff:
Burung garuda, burung paling gagah
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Burung garuda, yang paling terkenal
Senang bersatu, rukun dengan sesama

Hidup bersama tak pernah ada iri dengki
Saling mengasihi, tak pernah takut mati
Burung garuda, perlambang gagah perkasa
Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Bungong Jumpa (From Nanggroe Aceh Darussalam)

Lirik Lagu “Bungong Jeumpa” 

bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di aceh …
bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina
bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di aceh …
bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina

puteh kuneng , meujampu mirah
bungong si ulah indah lagoina
puteh kuneng , meujampu mirah
bungong si ulah indah lagoina

lam sinar buleun, lam sinar buleun angen peu ayon ..
duroh meususon , meususon yang mala mala
mangat that mubee , meunyo tatem com
leumpah that harom si bungong jeuma
mangat that mubee , meunyo tatem com
leumpah that harom si bungong jeuma

Ma’na Lagu :
Lagu yang menggunakan syair bahasa aceh ini adalah bercerita tentang sebuah bunga cempaka dari aceh.
berikut terjemahanya ‘

Bunga Jeumpa (Bunga Cermpaka)

Bungoeng Jeumpa ( Bunga Cempaka)
Meugah di Aceh (Terkenal di Aceh )
Bungong Teuleubeh-teulebeh ( Bunga yang harum, harum sekali)
Indah lagoina (sangatlah indah)

Puteh kuneng, meujampu mirah (putih kuning, bercampur merah)
Bungoeng siulah siulah indah lagoina (bunga ….. indah sekali)
Puteh kuneng, meujampu mirah (putih kuning, bercampur merah)
Bungoeng siulah siulah indah lagoina (bunga … indah sekali)

lam sinar buleun lam sinar buleun ( dalam sinar bulan, dalam sinar bulan )
Angen poet ayon (angina berayun)
Duroh si on on si on on yang mala mala (gugur sehelai-sehali yang layu-layu)

Keubit that meu bee, meunyoe tatem com ( wangi sekali, jika kita mencium)
Keubit that harom, that harom si bungoeng jeumpa ( harum sekali, harumnya bunga cempaka)

Watee meusandeng meusandeng geu lhat bak ulee ( saat duduk jadi mempelai dipasang sebagai hiasan dikepala)
Geu lantoe mubee, hai mubee si minyeuk ata (pengganti wangi minyak kasturi)

Rindu that hatee dara lam duson (rindu hati gadis dusun)
teuingat harom la harom si bungoeng jeumpa (teringat harum si bunga cempaka)

lam sinar buleun lam sinar buleun ( dalam sinar bulan, dalam sinar bulan )
Angen poet ayon (angina berayun)
Duroh si on on si on on yang mala mala (gugur sehelai-sehali yang layu-layu)

Seunang that hatee dara lam duson (senangnya hati gadis di dusun)
teuingat harom la harom si bungoeng jeumpa (teringat harum si bunga cempaka)
(teringat harum si bunga cempaka)

 

Penjelasan

Bungong Jeumpa atau Bunga Jeumpa yang meugah di Aceh itu adalah jenis tanaman berbunga dari suku Magnoliaceae. Bunga ini termasuk tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Tiongkok selatan. Bunga Jeumpa ini masih termasuk tumbuhan purba, merupakan fosil yang hidup dan asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu,
Bunga Jeumpa ini diduga keras dibawa dari India, dan bagian yang bisa berguna adalah bagian batang, daun dan bunga. Selain terkenal karena kecantikkan bunganya, bunga Jeumpa mempunyai keistimewaan lain, yaitu sebagai tanaman yang berguna untuk kesehatan. Ini beberapa keistimewaan Bunga Jeumpa untuk kesehatan :
• Bunga cempaka kuning, khasiatnya adalah sesuai untuk wanita selepas bersalin, kencing tidak lawas dan demam selsema.
• Untuk wanita selepas bersalin adalah dengan cara mengambil beberapa helai daunnya dan bersihkannya terlebih dahulu, Kemudian rebuslah sehingga mendidih dan setelah airnya suam kuku barulah diminum.
• Untuk demam selsema, ambil akarnya dititik atau pecah-pecahkannya. Kemudian direbus sehingga mendidih dan tunggulah ia suam dulu barulah diminum perlahan-lahan.

 

Sumber : tulisan teuku sulthan

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Jali- Jali (From Jakarta)

Lirik Lagu Jali-jali

ini dia si jali-jali
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

palinglah enak si mangga udang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang

disana gunung disini gunung
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati

jalilah jali dari cikini sayang
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Bubuy Bulan (From Jawa Barat)

Lirik lagu BUBUY BULAN

Bubuy bulan-bubuy bulan sangrai bentang
panon poe-panon poe disasate
unggal bulan-unggal bulan abdi teang-unggal poe-unggal poe oge hade
situ ciburuy laukna hese dipancing
nyeredet hate ningali ngeplak caina
duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
nyeredet hate ningali sorot socana

Ma’na Lagu :

Lagu yang berasal dari Jawa barat dan menggunakan bahasa sunda  ini merupakan lagu yang sarat akan ma’na, berikut pembahasanya.

Bubuy  bulan: bulan di bubuy, maksudnya bulan dalah Rasulullah SAW, seperti lagu Tola’al Badru Alaina artinya telah datang bulan purnama kepada kami. Bulan purnama disini adalah Rasulullah SAW, jadi arti lagu bubuy bulan dalam lagu ini adalah perumpamaan dari pembumihangusan ajaran Rasulullah.

Sangrai benthang: bintang disangrai, bintang adalah perlambang dari Ahlul Bait Rasulullah seperti dalam hadist: bintang-bintang adalah penunjuk bagi pelaut agar tidak tersesat, dan ahlul baitku adalah bintang-bintang bagi umatku, yang bila berpegang pada mereka niscaya akan selamat dunia akhirat. Namun dalam lagu ini para ulama terdahulu mau menunjukkan kepada kita bahwa ajaran Rasulullah SAW yang telah diteruskan kepada ahlulbaitnya sebagai wasi’ atau penjaga agam Rasul telah “disangrai” atau telah dihianati secara kejam.   


Panon poe-panon poe disasate: matahari disate berkali-kali (sasate mengandung arti pengulangan), matahari mengandung arti para ulama yang menyampaikan ajaran Rasul dan Ahlul Baitnya, cahayanya memancar ke seluruh umat membverikan penerangan-penerangan yang dengan cahayanya manusia dapat membedakan mana yang baik dan buruk bagi kehidupan merka di dunia dan akhirat, namun matahari-matahari ini disasate, yang mengandung arti dibantai, dibunuh dengan kejam dan licik, agar ajarannya hilang dari muka bumi, tujuan pembantaian para ulama ini adalah demi langgengnya kekuasaan atau demi tujuan politik, dalam hal ini berlangsung sejak wafatnya Rasulullah SAW, dengan puncak kesadisan yang tidak ada bandingnya dalam peradaban manusia, ketika cucu Rasullah SAW dan keluarga Rasulullah yang lain dibantai dengan sadis. Peristiwa karbala dan peristiwa-peristiwa pembantaian yang lain kepada pecinta keluarga rasul menyebabkan terjadinya hijrah besar-besaran untuk menyelamatkan agama Rasul dan keluarganya, dan Nusantara adalah salah satu tempat hijrah mereka, itulah sebabnya selama 600 tahun ajaran Rasulullah berkembang pesat di negara ini, sampai datangnya musuh-musuh Allah berkedok ulama, karena hasadnya mereka membumihanguskan ajaran-ajaran Rasul, yang diwariskan kepada ahlulbaitnya dan disampaikan oleh ulama pecinta ahlul bait, para ulama ini dibantai, kitab-kitabnya dibumihanguskan, untuk menghilangkan ajaran Rasul. Pesan inilah yang disampaikan pada tiga baris pertama pada lirik lagu bubuy bulan, yang pada baris ketiga lebih ditekankan pada sosok seorang ulama, yang syahid dibantai, ulama ini mempunyai gelar

Syamsuddin=mataharinya agama panon poe=matahari.
Kejadian luar biasa dahsyat ia alami atas kejadian tersebut, kesedihan yang ia tuangkan dalam syair-syair berikut: unggal bulan-unggal bulan abdi teang=setiap ada bulan saya mencari

Unggal poek-unggal poek=setiap siang saya juga mencari

Oge hade’=pencarian tersebut sama bagusnya, kegiatan pencarian dan mencari disini melambangkan ikhtiar dan doa melindungi sisa-sisa dari pembantaian dan usahanya mencari pengganti gurunya yang syahid tersebut, ikhtiar dan doa tersebut bagusnya dilakukan malam hari, kalimat ini bisa jadi suatu pemberitahuan atau bahasa rahasia, untuk bergurudi malam hari dalam rangka ikhtiar dan mencari ilmu untuk melindungi sisa-sisa pembantaian tersebut, dalam hal ini mungkin keluarga atau anak ulama tersebut. Namun bagus juga (oge hade’) bila siang haripun melakukan usaha yang sama.

Situ ciburuy, laukna hese’ dipancing=kalimat ini lebih pada keterangan tempat dan waktu, ditekankan pada kata situ ciburuy=tempat dan lauk yang berarti sengkalan, sistem penanggalan yang diajarkan oleh para wali, ikan disini beraarti tahun: bagian-bagian ikan dibaca dari atas ke bawah=dari kepala ke ekor: kepala=1, badan=1, sirip=2, ekor=1 (1121) berarti kejadian ini terjadi pada tahun 1121 disitu ciburuy atau puncak pembantaian terjadi pada tahun 1121, 600 tahun setelah pemerintahan ahlul bait yang adil makmur merata di seluruh nusantara.

Nyeredet hate=sedih susah ngenes, pilu, sakit hati yang luar biasa, tapi tidak ada yang bisa diperbuat,

Ningali ngeplak caina=melihat darah (ulama yang menjadi gurunya)ditumpahkan dengan sengaja,

Ngeplak=air dalam jumlah besar ditumpahkan dengan sengaja,

Cai’=dalam bahasa sastra sunda bisa berarti darah atau air,

Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing=siapakah itu yang hadir setiap pagi,

Nyeredet hate=mengiris hati (melihat yang hadir tiap pagi itu, mengingat kejadian diatas, mengingat peristiwa ketika gurunya syahid bergelimang darah)

Ningali SOROT socana=melihat sorot matanya (yang tegas), sorot matanya yang tegas itulah yang mengingatkan si penembang syair teringat akan gurunya yang selama ini dia selalu berusaha mencari gantinya siang dan malam. Sorot socana=pandangan mata yang tegas, lawannya cai socana=pandangan mata yang lembut.

SOROT HANYA DITUJUKAN UNTUK LAKI-LAKI

Sumber : Wawasan Musik Nusantara

By Sambal Pecel Posted in Lagu

Ilir-Ilir (From Jawa Tengah)

  • Lirik Lagu Lir Ilir

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar
Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir
Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak’0 surak hiyo

Makna Lagu :

lagu yang diciptakan oleh Seorang wali , Sunan Kalijaga ini merupakan lagu dengan pesan moral yang sangat mendalam, berikut maknanya.

    • Makna yang terkandung lagu di atas adalah sbb:
  1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
  2. Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
  3. Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
  4. Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)

Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

  1. Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
  2. Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
  3. Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
  4. Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)

Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

  1. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
  2. Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
  3. Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
  4. Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)

Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

  1. Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
  2. Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
  3. Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)

Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas  ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!…… Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.

Apakah makna mendalam dari tembang ini? Mari kita coba mengupas maknanya

Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.

tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar. Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwiMengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.

Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.

Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.

dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.

Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)

Semoga artikel kali ini bermanfaat buat sahabat semua

 

Sumber ; Andix Menone

By Sambal Pecel Posted in Lagu